Social Icons

Kamis, 13 Juni 2019

Tradisi Ketupat Syawalan SDN 2 Plososari

Apel bersama dalam syawalan
Syawalan, tak lepas dari Hari Raya Idul Fitri. Di SDN 2 Plososari Patean, tradisi syawalan ini sudah berlangsung sejak lama, bahkan sejak dulu sebelum admin tugas di sekolah ini (tahun 1999), tradisi ini sudah berjalan.


Tradisi syawalan ini di awali dengan apel bersama siswa dan guru di halaman sekolah dan setelah ada pengarahan dari salah satu guru, dilanjutkan acara bersalam-salaman, semua siswa dan guru, juga sesama siswa-siswi. Tujuannya selain untuk saling bermaaf-maafan juga untuk mempererat tali persaudaraan dalam keluarga besar SDN 2 Plososari.

Bapak Bambang Yuli Surono, guru kelas VI, meemandu acara syawalan
Acara dipandu oleh Bapak Bambang Yuli Sarono selaku guru Kelas VI, dan pesan-pesan Syawalan disampaikan oleh Ibu Siti Rohana, S.Pd.I. selaku guru PAI.

Ibu Siti Rohana, menyampaikan pesan-pesan Syawalan.
Setelah selesai apel bersama di halaman, semua siswa dan guru masuk kelas masing-masing, sedangkan guru mapel menunggu di kantor guru.

Para siswa bersalam-salaman kepada bapak dan ibu guru
Yang unik dengan tradisi syawalan di sekolah kami adalah, siswa-siswi membawa ketupat dan lepet (isi ketan) ke sekolah saat masuk pertama setelah libur lebaran. Para siswa dengan sendirinya, masing-masing mengumpulkan ketupat dan lepetnya sebagian ke meja guru, dan sebagian lagi di makan bersama-sama dengan teman sekelasnya di kelas masing-masing.

Sesama siswa-siswi saling bersalam-salaman



Sungguh merupakan tradisi yang unik dan patut dilestarikan, bahkan di SD yang lain belum tentu ada tradisi semacam ini. 


Dalam kesempatan ini, sekaligus menjaadi acara perpisahan siswa-siswi kelas 6 yang sudah lulus. Mereka berpamitan kepada bapak ibuguru yang sudah membimbing selama 6 tahun dan juga berpamitan kepada seluruh adik kelasnya. Salah satu perwakilan kelas menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada bapak dan ibu guru, juga mohon maaf atas segala kesalahan serta mohon doa restu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Bapak Widi Astiyono menyampaiakan pesan-pesan kepada  siswa-siswi kelas VI yang sudah lulus


Mewakili bapak ibu guru, Bapak Widi Astiyono, S.Ag. M.Pd., berpesan kepada seluruh siswa kelas 6 agar tidak berpuas diri setelah lulus SD, namun agar terus belajar untuk meraih kesuksesan dan setidaknya bisa melanjutkan sekolah minimal SLTA atau bahkan sampai ke perguruan tinggi. Karena pada prinsipnya pendidikan itu sepanjang hayat dan sukses itu butuh perjuangan..








Siswa-siswi Kelas VI bersama Bapak Bambang Yuli Surono, guru kelas VI

Siswa-siswi Kelas VI bersama Bapak Bambang Yuli Sarono, guru kelas VI
Salam Anggun - Anak Nggunung...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Blogger Templates